JAKARTA – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar tak yakin bahwa ada permainan geng solo di balik insiden chaos yang terjadi beberapa waktu yang lalu, termasuk agenda penjarahan rumah anggota dewan hingga pembakaran fasilitas publik.
\\\”Kalau misalnya yang diramaikan oleh banyak orang bahwa ini ada keterkaitan geng Solo, geng Solo, geng Solo, geng Solo, Pak Kapolri dan Panglima TNI copot pada hari itu juga,\\\” kata Semar dalam podcast di Zulfan Lindan Unpacking Indonesia seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (6/9/2025).
Sebab, publik pun sudah tahu bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto adalah pejabat di pucuk pimpinan TNI yang dilantik di era Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi). Di sisi lain, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga lebih kental disebut sebagai \\\”geng solo\\\”, karena selain dilantik di era Jokowi periode kedua, Sigit juga merupakan mantan ajudan Jokowi di Kabinet Indonesia Kerja.
\\\”Sederhana sekali, karena Panglima TNI dan Pak Kapolri mau tidak mau hampir semua publik tahu bagian dari geng solo. Mantan ajudannya Presiden (Jokowi), dia juga pernah tugas di Solo, dan sebagainya. Tapi buktinya justru diberi kepercayaan penuh sama Presiden (Prabowo) untuk mengatasi persoalan, untuk mengatasi kekisruhan yang terjadi,\\\” ujarnya.
Oleh sebab itu, situasi tersebut sebenarnya bisa menjadi tolok ukur apakah isu geng solo bermain dan men-skenariokan kerusuhan tersebut benar terjadi atau tidak. Terlebih Presiden memiliki alat yang sangat kredibel untuk menyampaikan informasi akurat terkait siapa saja yang diduga menjadi \\\”dalang\\\” dari kerusuhan tersebut.
\\\”Menurut gua itu, poin penting ketika orang selalu menyematkan ini ada geng solo di balik ini, menurut gua nol besar, kosong itu, karena sudah bisa dilihat lah secara logika gitu ya,\\\” sambungnya.
Di sisi lain, Prabowo Subianto pun tampak memberikan perhatian serius kepada para anggota Polri yang terluka akibat kerusuhan yang terjadi. Mulai dari menjenguk mereka di Rumah Sakit Bhayangkara, hingga meminta semua anggota Polri yang terluka diberikan kenaikan pangkat luar biasa.
\\\”Bahkan Pak Presiden menjenguk anggota Polri yang luka dan memerintahkan Kapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa. Pesannya apa, pesannya bahwa Polri sangat dipercaya, bagian yang sangat loyal terhadap pemerintah khususnya terhadap presiden Prabowo,\\\” tandas Semar.
Diminta Jaga Prabowo hingga 2034
Lebih lanjut, Semar menyampaikan bahwa setiap kali bertemu langsung dengan Joko Widodo (Jokowi), dirinya selalu mendapatkan pesan penting untuk selalu menjaga Prabowo Subianto sampai dua periode jika perlu.
\\\”Ketika gua pun ketemu sama Pak Jokowi misalnya atau Mas Gibran, selalu pesannya itu ya bantu Pak Prabowo, jaga Pak Prabowo sampai 2034, 2019 aja belum sampai. Kita dimintanya suruh bantu, suruh jaga sampai 2034,\\\” tutur Semar.
Oleh sebab itu, ia yakin bahwa Jokowi memiliki concern untuk mendukung dan menyukseskan pemerintahan Prabowo Subianto sampai akhir masa periode kepemimpinannya nanti. Sehingga tuduhan bahwa geng solo bermain dalam kerusuhan tersebut, Semar menyatakan hal itu sangat tidak mungkin.
\\\”Nggak ada yang terlihat dari Pak Jokowi, mas Wapres, bahwa dia menginginkan peristiwa ini terjadi atau menginginkan untuk menghantam Pak Prabowo, nggak ada,\\\” tegasnya.