Jakarta, 14 November — Sejumlah aktivis dan mahasiswa Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar aksi tabur bunga di lingkungan kampus, Rabu (13/11), untuk memperingati 27 tahun peristiwa Tragedi Semanggi.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban yang gugur dalam perjuangan menegakkan demokrasi dan keadilan pada masa reformasi 1998.
Dalam kegiatan yang berlangsung secara khidmat tersebut, para peserta membawa bunga, lilin, serta spanduk bertuliskan “Melawan Lupa” dan “Keadilan untuk Semanggi”. Prosesi diawali dengan hening cipta, doa bersama, dan refleksi singkat mengenai makna perjuangan mahasiswa pada masa reformasi.
Salah satu perwakilan mahasiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat bagi generasi muda agar terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
“Kami hadir di sini untuk mengenang para korban dan mengingatkan publik bahwa keadilan bagi mereka belum sepenuhnya ditegakkan. Tragedi Semanggi bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga panggilan moral bagi kita semua,” ujar salah satu peserta aksi.
Kegiatan tabur bunga di Atma Jaya ini menjadi simbol kepedulian dan solidaritas terhadap para korban pelanggaran HAM di masa lalu, serta refleksi akan pentingnya menegakkan kebenaran demi masa depan bangsa yang lebih adil dan manusiawi.
