Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menanggapi seruan konsolidasi nasional yang disuarakan oleh sejumlah kelompok mahasiswa menjelang satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Habib Syakur, wacana aksi turun ke jalan yang digulirkan dengan dalih “mengawal kebijakan yang tidak pro-rakyat” justru terkesan prematur dan sarat kepentingan politik.
“Pemerintahan ini baru berjalan satu tahun. Masih dalam masa penataan arah kebijakan, bukan saatnya dijatuhkan dengan opini pesimis. Mahasiswa seharusnya menjadi penjaga nurani bangsa, bukan alat untuk menggoyang stabilitas negara,” tegas Habib Syakur di Jakarta, hari ini
Habib Syakur menilai bahwa kebebasan berpendapat dan kritik adalah bagian dari demokrasi, namun harus dilakukan dengan cara beretika dan rasional. Ia mengingatkan bahwa gerakan moral mahasiswa seharusnya bertumpu pada data dan substansi, bukan provokasi atau narasi agitasi yang bisa memecah kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
“Kalau mau mengkritik, datanglah dengan gagasan, bukan teriakan. Pemerintah harus dikawal dengan akal sehat dan hati yang jernih, bukan emosi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur juga mengajak mahasiswa untuk menyalurkan semangat kritisnya melalui ruang dialog dan kolaborasi positif bersama pemerintah.
“Mahasiswa bisa menjadi mitra strategis bangsa bukan oposisi permanen. Saat negara butuh stabilitas, maka kritik yang membangun jauh lebih bermanfaat daripada ajakan aksi yang justru memicu konflik horizontal,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Habib Syakur menegaskan bahwa Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) akan terus jihad mengajak masyarakat untuk menjaga kesejukan politik dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu destruktif.
“Kita harus dewasa berdemokrasi. Tidak semua perbedaan pandangan harus dibalas dengan demonstrasi. Ada ruang dialog, ada jalan kebangsaan yang lebih bermartabat,” pungkasnya.
Sebelumnya, muncul seruan konsolidasi dari BEM SI :
bem_si [SERUAN KONSOLIDASI DAERAH SE-INDONESIA]
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan yang Melawan!
Melihat Momentum 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang semakin hari, semakin membuatkan kita cemas tentang keberlangsungan Masa depan Indonesia.
Oleh Karena itu saatnya kita lakukan sebuah pergerakan untuk mengkawal dan mendorong kebijakan-kebijakn yang tidak pro rakyat untuk dibatalkan. Maka, BEM SI mengintruksikan mengajak semua elemen untuk ikut serta membersamai melakukan Konsolidasi Daerah SE-Indonesia pada:
7: Jum’at – Minggu, 10 – 12 Oktober 2025
: Daerahnya Masing-masing
Rapatkan barisan!
Link : https://www.instagram.com/p/DPoeOhAkuVG/?img_index=1&igsh=MnZpOTY0a3l5Zm9v