News

Dorong Transformasi Polri, Michael Wattimena Soroti Tata Kelola, SDM, dan Budaya Humanis

×

Dorong Transformasi Polri, Michael Wattimena Soroti Tata Kelola, SDM, dan Budaya Humanis

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Politikus dan kader senior Partai Demokrat, Michael Wattimena, menegaskan bahwa agenda Transformasi dan Reformasi Kepolisian merupakan kebutuhan mendasar dalam memperkuat demokrasi dan supremasi hukum di Indonesia. Menurutnya, reformasi Polri tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus menyentuh tiga pilar utama, yakni institusional, struktural, dan kultural.

Michael Wattimena menilai bahwa dari sisi institusional, Polri perlu terus memperkuat tata kelola organisasi yang transparan dan akuntabel. Penguatan sistem pengawasan internal dan eksternal menjadi faktor penting dalam menjaga profesionalisme serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Pakai Hosting Terbaik dan Harga Terjangkau
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Sementara itu, pada aspek struktural, Wattimena menekankan pentingnya pembenahan manajemen sumber daya manusia, penegakan disiplin yang konsisten, serta sistem karier yang berbasis meritokrasi. Menurutnya, struktur organisasi yang sehat akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan kepolisian kepada masyarakat.

Lebih lanjut, ia menyoroti aspek kultural sebagai fondasi utama keberhasilan reformasi. Perubahan pola pikir aparat menuju pendekatan yang lebih humanis, dialogis, dan berorientasi pada pelayanan publik dinilai sangat penting dalam menjawab dinamika sosial yang semakin kompleks.

“Polri harus hadir sebagai institusi yang tegas namun humanis, profesional namun tetap dekat dengan masyarakat. Pendekatan keamanan tidak boleh semata koersif, tetapi harus preventif dan berbasis pemecahan masalah,” ujar Michael Wattimena.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan transformasi Polri tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi kepolisian semata, tetapi memerlukan dukungan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh politik, pemuda, akademisi, dan media massa.

Menurutnya, media memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang berimbang dan edukatif, sehingga publik memperoleh pemahaman yang utuh terkait proses reformasi yang sedang berjalan. Dengan komunikasi publik yang baik, diharapkan berbagai narasi negatif dan disinformasi dapat diminimalisir.

Michael Wattimena optimistis, dengan komitmen yang kuat, keterbukaan terhadap kritik, serta sinergi yang solid antara Polri dan masyarakat, agenda Transformasi/Reformasi Kepolisian akan mampu melahirkan institusi Polri yang semakin profesional, modern, dan dipercaya publik, sekaligus menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif.