News

Seruan Damai Syarief Hidayatullah untuk Aksi Mahasiswa: Kritik Obyektif, Bukan Anarkis

×

Seruan Damai Syarief Hidayatullah untuk Aksi Mahasiswa: Kritik Obyektif, Bukan Anarkis

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Dalam momentum satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, berbagai elemen mahasiswa berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk menyampaikan evaluasi dan kritik terhadap kinerja pemerintah. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Syarief Hidayatullah, mengimbau agar aksi tersebut dilakukan secara damai dan beradab.

Syarief menegaskan, unjuk rasa merupakan hak yang dijamin oleh undang-undang, namun harus dijalankan dengan tanggung jawab. “Aksi mahasiswa adalah bagian dari demokrasi. Tapi jangan sampai berubah menjadi aksi anarkis yang merusak fasilitas umum atau berujung pada kerusuhan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Pakai Hosting Terbaik dan Harga Terjangkau
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Menurut Syarief, mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial. Karena itu, kritik terhadap pemerintah harus disampaikan secara objektif dan berdasarkan data yang kuat. “Tugas mahasiswa memang mengkritisi kebijakan pemerintah, tapi kritik itu harus obyektif dan konstruktif. Bukan didasari emosi atau kepentingan politik tertentu,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar mahasiswa tidak mudah diprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menunggangi aksi untuk kepentingan sempit. “Tunjukkan bahwa aksi mahasiswa bukan pesanan atau membawa aspirasi kelompok yang dirugikan oleh kebijakan pemerintah. Tapi benar-benar membawa suara rakyat yang ingin melihat bangsa ini maju,” tambahnya.

Syarief berpesan agar hubungan antara mahasiswa dan aparat keamanan tetap dijaga dengan baik selama aksi berlangsung. “Polisi itu tugasnya menjaga keamanan, bukan lawan mahasiswa. Jadi jangan sampai bentrok. Jangan mau diprovokasi pihak lain untuk menyudutkan polisi. Bertindaklah profesional dan saling menghormati,” jelasnya.

Ia meyakini, masyarakat akan mendukung aksi mahasiswa jika dilakukan dengan damai, tertib, dan membawa aspirasi yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat. “Kalau aksinya damai dan aspiratif, pasti masyarakat simpati. Tapi kalau penuh provokasi dan hanya mencari kesalahan pemerintah, justru akan kehilangan dukungan publik,” pungkas Syarief Hidayatullah.