News

Sindir Aksi BEM SI, GNK: Jangan Jadikan Tragedi Alat Agitasi Politik

×

Sindir Aksi BEM SI, GNK: Jangan Jadikan Tragedi Alat Agitasi Politik

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Instruksi BEM SI yang menyerukan penggunaan tagar #SelamatkanIndonesia, #WargaJagaWarga, dan #SupremasiSipil justru menuai sorotan. Seruan yang dibungkus dengan narasi moral itu dikhawatirkan hanya akan menjadi pemicu provokasi baru dan memperkeruh situasi di tengah upaya rakyat mencari ketenangan dan menjaga persatuan.

Faktanya, keresahan rakyat saat ini bukanlah karena aparat atau lembaga negara, melainkan karena oknum-oknum provokator yang mengail di air keruh. Aksi jalanan yang berujung kerusuhan, perusakan, bahkan memakan korban, justru memperlihatkan adanya pihak yang ingin menunggangi mahasiswa demi kepentingan tertentu.

Menurut Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi, tagar dan simbol-simbol perlawanan yang digaungkan tidak otomatis menyelesaikan masalah bangsa. Yang terjadi malah membenturkan rakyat dengan aparat, menciptakan kebencian, dan membuka celah bagi kelompok radikal serta kepentingan politik gelap untuk masuk.

“Jangan mau diprovokasi oleh narasi hitam putih. Perubahan tidak bisa lahir dari kerusuhan dan pembakaran, melainkan lewat kerja nyata, kontribusi positif, serta menjaga persatuan bangsa,” tegas Habib Syakur, hari ini.

Indonesia hari ini tidak butuh tagar penuh emosi, tapi persatuan, dialog, dan kerja nyata membangun negeri.

“Masyarakat harus waspada agar tidak mudah terhasut oleh narasi yang berpotensi memecah belah, apalagi menjadikan tragedi sebagai alat agitasi politik,” pungkasnya.