Survei SPIN : Elektabilitas Partai Baru Pengusung Prabowo-Gibran Meningkat

by -248 views

MediaSiber.com – Direktur eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menyampaikan hasil temuan atas survei yang dilakukan lembaganya itu. Dalam survei SPIN tersebut, salah satunya adalah bagaimana memotret peluang partai-partai politik dalam kontestasi Pemilu 2024.

Dari hasil temuannya, ada beberapa partai baru yang cenderung berpeluang besar masuk ke Senayan. Yakni PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia).

“Selain PSI ada Partai Gelora juga mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi sehingga berkesempatan untuk lolos ke Senayan,” kata Igor dalam rilis surveinya secara daring, Jumat (2/2).

Ia menyebut bahwa elektabilitas dua partai tersebut naik karena dampak Capres-Cawapres yang mereka dukung. Di mana keduanya mendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Alasan utama publik memilih partai politik mayoritas beralasan karena Capres yang diusung oleh partai tersebut,” ujarnya.

Memang bukan hanya PSI dan Gelora yang mendapatkan coattail effect dari dukungan politik ke Capres, sebab hampir semua partai politik yang mendukung capres-cawapres mendapatkan dampak tersebut, bahkan termasuk Gerindra yang mendapatkan skor tertinggi.

“Ada pola kecenderungan diffused coattail effect dimana tampak misalnya partai-partai yang berkumpul dalam koalisi Prabowo-Gibran terdampak elektabilitasnya akibat mendukung Capres Prabowo,” terangnya.

“Di samping Gerindra, tampak jelas terlihat PSI dan Gelora,” sambung Igor.

Dalam surveinya itu, PSI mendapatkan elektabilitas 4%. Sementara Partai Gelora mendapat 3,6%. Posisi Gelora berada di atas PPP yang mendapatkan 3% padahal partai berlambang Kakbah tersebut merupakan salah satu partai Senayan saat ini.

“Sementara PPP masih terpuruk belum mampu melewati ambang batas parlemen,” jelasnya.

Elektabilitas Gelora

Selain karena faktor dukungan politik ke Capres-Cawapres, ada beberapa alasan pula mengapa dua partai tersebut cenderung mendapatkan elektabilitas tinggi. Pertama adalah Partai Gelora. Igor menyebut ada 5 (lima) alasannya.

“Ada beberapa argumentasi mengapa partai Gelora mendapat apresiasi dukungan dari publik,” ujarnya.

Program kerja yang dikampanyekan Partai Gelora cenderung bisa diterima oleh masyarakat. Apalagi semuanya merupakan kebutuhan mereka.

“Seperti; kuliah gratis, subsidi daging, telur dan susu gratis bagi ibu-ibu hamil, berantas buta huruf Alquran,” terangnya.

Faktor lainnya adalah ketokohan dua petinggi Partai Gelora, yakni Anis Matta sebagai Ketua Umum, kemudian Fahri Hamzah yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Igor menyebut dua tokoh ini menjadi representasi dari sosok tokoh Islam moderat. Apalagi kata dia, dua tokoh Partai Gelora tersebut cenderung rajin berkomunikasi dengan semua kalangan sehingga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para pemilih.

“Ketokohan Anis Matta dan Fahri Hamzah sebagai tokoh Islam Nasionalis yang moderat. Kemudian, program roadshow ke elit-elit di daerah dan ke grass root atau ummat yang dilakukan langsung oleh kedua tokoh ini menuai apresiasi yang tinggi,” tuturnya.

Di sisi lain adalah perjuangan Gelora yang sama dengan Prabowo Subianto dalam keberpihakannya terhadap masyarakat Palestina saat ini. Apalagi kata Igor, Prabowo yang menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp5 Miliar di acara Dialog Keumatan untuk Solidaritas Palestina dengan tema ‘We Love Palestine’ di Djakarta Teater, Kamis (9/11) lalu itu juga dinilai telah memberikan diffused coattail effect kepada partai 28 Oktober 2019 tersebut.

“Konsistensi Gelora berjuang Bersama Prabowo memperjuangkan kemerdekaan Palestina perlu diketahui pada acara dukungan terhadap Palestina yang diselenggarakan Gelora tersebut Prabowo memberikan sumbangan 5 miliar rupiah langsung untuk Palestina,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *